My Life as Banker [Hal yang Harus diperhatikan dalam Dunia Kerja Marketing di Bank]

Februari 2014.
sekitar 6 bulan berada di Bank.
1 Bulan Training on Class, 1 bulan softskill training dan On the job training.
4 bulan kerja di cabang.

Dunia Perbankan Sangat menarik jika menemukan lingkungan yang pas dengan pesonality kita.
individual dan team adalah dua tipe nyata di dunia kerja.
meskipun demikian jika anda berperan sebagai marketing, maka beberapa hal yang dapat anda perhatikan dalam menguasai lingkungan cabang dalam industri perbankan.

Pertama adalah Pemimpin, perhatikan pemimpin anda, apakah termasuk tipe yang mau membimbing atau hanya memerintah, jika membimbing siapkan hati anda untuk berkolaborasi dengan baik dalam satu cabang, tipe pemimpin seperti ini biasanya melihat progress bukan hasil. jika tipe nya hanya memerintah, siapkan hati anda untuk survive secara individual, hindari berfikir untuk mengharapkan bimbingan, bergeraklah secara profesional, tunjukan hasil.

Kedua adalah Team Marketing, perhatikan tim kerja anda, tapi biasanya dapat dilihat dari gaya kepemimpinan pemimpin anda seperti yang saya jelaskan sebelumnya, karena hal tersebut dapat membentuk gaya berkerja anak buahnya. jika anda termasuk tipe yang tidak suka cari masalah, sebaiknya anda mengikuti aturan main dalam gaya berkerja cabang tersebut. namun, jika anda tipe pemberontak, dimana anda sangat tertekan dengan lingkungan yang tidak anda harapkan, anda sebaiknya tidak mengikuti alur berkerja cabang tersebut, karena dapat memungkinkan anda dapat bisa jadi agen perubahan dalam lingkungan kerja yang kurang baik.



Ketiga adalah Target Pasar, sebenarnya dalam realita berkerja di bank hal ini adalah paling penting, apakah kantor anda cukup strategis dalam target market tugas anda, karena marketing dalam bank juga di bagi menjadi bberapa hal, pertama, adalah marketing lending dan marketing funding, merketing lending adalah marketing yang memberikan dana, dari memberikan dana tersebut terdapat profit bunga yang diterima bank. marketing jenis ini biasanya juga harus pintar dalam melakukan analisis apakah layak diberi pinjaman atau tidak, dia akan bertanggung jawab jika terjadi kredit macet, biasanya marketing jenis ini memiliki gaji yang lebih besar dari marketing funding, marketing jenis ini juga di bagi bebrapa segmen, small medium entreprise (SME), corporate, konsumsi (credit card), ataupun KPR dan kebutuhan cicilan mobil. sedangkan marketing Funding adalah marketing yang mencari dana, dari menerima dana tersebut bank akan mengeluarkan dana, dana tersebut juga sering disebut cost of fund. dana tersebut di keluarkan sebagai daya tarik nasabah untuk mempercayakan dana nya untuk disimpan di bank, disamping itu juga sebagai ucapan terimakasih telah meminjamkannya, karena pada hakekatnya memang dana masyarakat di bank tidak di simpan saja, tapi diputar dengan cara yang berbeda seperti reksa dana, valas, pinjaman antar bank ataupun mempercayakan keseluruhan dana kepada marketing lending bank itu sendiri. agar bisnis perbankan aman dan tidak menciptakan kekacauan jika terjadi kekacauan yang disebabkan manajemen bank itu sendiri, dibuatlah institusi yang mengawasi bank di indonesia, yaitu bank indonesia, itu saja tidak cukup masyarakat butuh jaminan dari pemerintah agar dana nya aman, maka di buatlah LPS lembaga penjamin simpanan. pemerintah memang sangat serius dalam hal seperti ini, karena dana masuk ke bank maupun keluar ke bank untuk investasi ataupun konsumsi akan memperngaruhi perekonomian indonesia, karena hal tersebut akan mempengaruhi harga/inflasi, ataupun kebijakan fiskal/pemerintahan. pembicaraan sudah terlalu melebar, sebaiknya saya mengembalikan topik.

jadi, marketing funding memliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri. Marketing funding pun di bagi menjadi tiga segmen saja, pertama mass market/retail penabung biasa tanpa layanan prioritas, biasanya hanya memanfaatkan promo maupun bunga deposito yang menarik, kedua adalah prioritas, penabung yang memiliki dana diatas 500juta dan menginginkan layanan prioritas, biasanya penabung ingin dapat credit card tertinggi secara instan. ingin mendapatkan layanan lounge di bandara, ataupun sekedar kebetulan ditawari tanpa ada minat, ketiga adalah corporate, biasanya perusahaan perusahaaan yang ingin buka giro dan memanfaatkan layanan buku cek agar mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi besar.

kedua jenis marketing ini memiliki dua jenis prospek nasabah, pertama, nasabah datang sendiri ke cabang, biasanya letak cabang yang cukup strategis. kedua, nasabah yang didapat sendiri diluar cabang dari hasil referensi kerabat atau teman, hasil canvassing hingga berdarah darah, ataupun hasil tele-marketing yang databasenya di dapat dari kantor, ataupun database kantor lain.

Keempat adalah  Operasional. operasional adalah divisi yang mengatur sistem dalam proses transaksi maupun non transaksi di bank, biasanya berisi back office dan costumer service. agar tugas kita benar benar selesai, operasional berperan penting dalam cepatnya proses yang telah  kita kerjakan, nasabah tidak ingin tau apa yang berkerja dalam proses tersebut, mereka hanya melihat bank yang diwakili oleh marketing, jika mereka bermasalah larinya pasti ke marketing yang mengurus mereka. oleh karena tersebut kita perlu memperhatikan tipe operasional yang kita dapat di cabang apakah termasuk tipe yang cukup fleksibel atau tipe yang sangat mengikuti peraturan. jika tipe nya sangat mengikuti aturan, anda harus berkerja lebih keras, karena selain abagimana anda harus berfikir bagaimana menadapatkan nasabah, anda juga harus berfikir bagaimana prosedur yang benar dalam operasional sehingga tidak terjadi kesalahaan informasi yang diberikan ke nasabah, karena kadang kadang tanpa sadar kita menawarkan hal yang menarik dan terlihat mudah agar nasabah mau bergabung, padahal hal tersebut kurang tepat. sedangkan jika kita mendapatkan operasional yang cukup fleksibel, akan memudahkan kita dalam melayani nasabah dengan cepat, sehingga kita dapat berkonsentrasi mencari prospek.

di bank konflik antara divisi operasional dan divisi bisnis adalah classic dan memang sulit untuk di selesaikan jika hanya ingin mempertahankan pandangan sendiri saja. mengapa bisa demikian? akan saya bahas sesi selanjutnya, namun pada intinya divisi bisnis/marketing ingin segalanya cepat yang mempermudah nasabah, namun dalam kemudahan yang divisi bisnis berikan kepada nasabah tidak sesuai dengan prosedur yang ada, karena dalam memberikan kemudahan tersebut terdapat resiko resiko keamanan yang mungkin dapat merugikan nasabah maupun bank. hal hal tersebutlah yang membuat beberapa operasional sangat ketat tentang prosedur ditambahlagi jika terdapat audit yang membuat berbagai kesalahan prosudr yang di jalankan marketing bisa berakhir dengan salahnya operasional karena menjalankan proses tersebut. bagi marketing, operasional yang baik adalah fleksibel, yang dapat memberikan berbagai solusi yang memudahkan marketing dalam menjalankan tugasnya.

demikianlah, beberapa hal yang harus diperhatikan di lingkungan cabang, agar dapat menyesuaikan ataupun agar dapat mempersiapkan diri untuk memberontak dan menjadi agen perubahan. yang pada intinya semua bergantung dari bagaimana kepribadian kita berkerja di lingkungan kerja

. jangan ragu untuk memberontak dari lingkungan ataupun menyesuaikan dengan lingkungan, karena yang paling penting adalah jangan pernah menyesal atas keputusan kita untuk melakukannya ataupun menyesal karena kita tidak melakukannya, karena penyesalan adalah tindakan yang paling lemah di dunia.